LONDON - Premier League akhirnya memberikan keputusan terkait ide diadakannya babak play-off untuk menentukan tiket terakhir ke Liga Champions. Chief Executive Premier League, Richard Scudamore menegaskan, pihaknya takkan menyetujui proposal tersebut.
Diketahui, beberapa waktu lalu memang sempat muncul ide digelarnya babak play-off untuk tim penghuni 4-7 di akhir kompetisi Premier League untuk memperebutkan satu tiket terakhir menuju Liga Champions. Ide pun sempat menimbulkan pro-kontra. Tim-tim besar seperti Manchester United, Chelsea, Liverpool dan Arsenal menjadi kubu yang kontra dengan ide tersebut.
Namun, sejumlah tim-tim medioker yang selama ini berada di bawah bayang-bayang the Big Four, memberikan dukungannya terhadap ide tersebut. Salah satunya datang dari kubu Aston Villa melalui pelatih Martin O’Neill yang menilai ide tersebut “cukup menarik”.
Namun, setelah melakukan rapat pada Kamis (4/3/2010) waktu setempat, kubu Premier League melalui Scudamore memutuskan pihaknya takkan menyetujui proposal tersebut. Pasalnya, tak ada alasan yang cukup kuat untuk merealisasikan ide tersebut.
“Topik utama utama diskusi kali ini membahas tentang diadakannya babak play-off untuk menentukan wakil terakhir ke Liga Champions. Namun, setelah berdiskusi panjang dan mempelajari berbagai detil data, kami tak melihat adanya alasan untuk merealiasikan ide tersebut. Jadi, ke depannya kami takkan lagi membicarakan proposal ini,” papar Scudamore sebagaimana dikutip BBC Sport, Jumat (5/2/2010).
Senada dengan Scudamore, chairman West Ham United David Gold yang juga hadir dalam rapat tersebut, juga menolak proposal tersebut. Menurutnya, ide tersebut justru akan merusak jalannya kompetisi Premier League.
“Proposal itu hanya akan menambah permasalahan. Sebab, kami harus mengubah kalender dan mencari waktu untuk menggelar babak play-off. Kami telah mempertimbangkan ide tersebut, dan berkesimpulan ide tak bisa direalisasikan,” tambahnya.
“Ide ini memang sangat menarik, karena akan memberikan kesempatan kepada banyak klub untuk bisa mencicipi kompetisi paling elit Eropa. Namun, tim-tim yang nantinya bermain di paly-off, mereka mungkin juga berlaga di FA Cup atau ajang yang lain. Dan hal ini berpotensi besar merusak jadwal kompetisi Premier League,” tutupnya.
Achmad Firdaus - Okezone