aris bangil menyediakan doamin,hosting, web design, web development, toko online dan networking.

Di MU, Owen Menemukan Ketenangan


Manchester - Tumbuh dan berkembang bersama Liverpool, Michael Owen malah berlabuh di Manchester United. Di tim berjuluk 'Setan Merah' tersebut pun Owen menemukan ketenangan.

Sebagai pemain yang namanya mencuat bersama Liverpool, kepindahan Owen ke Real Madrid pada tahun 2004 tergolong mengejutkan. Bukan apa-apa, pemain kelahiran Chester ini sudah kadung identik dengan The Reds.

Setelahnya bintang Owen yang cemerlang di Liverpool terus meredup. Di Madrid, meski tampil bagus, ia kesulitan untuk bisa masuk starting eleven secara reguler. Imbasnya hanya semusim dirinya bertahan di sana.

Tahun 2005, Owen hengkang ke Newcastle United. Empat musim bermain bersama The Magpies, suami Louise Bonsall ini hanya bermain 71 kali dan mencetak 26 gol di Premier League. Karirnya di sana lebih banyak dihantui cedera.

Alhasil tak sedikit yang menilai Owen sudah habis. Kala Newcastle terdegradasi dari Premier League akhir musim lalu, ia pun kesulitan mencari klub baru. Bahkan Owen sampai-sampai harus menyebarkan flyer untuk mempromosikan dirinya.

Tak disangka MU kemudian mau menampungnya dan memberikannya nomor 7--nomor keramat bagi The Red Devils. Terhitung mengejutkan bukan hanya karena ketajaman Owen sudah mulai menurun, tetapi juga latar belakangnya sebagai didikan Liverpool yang notabene adalah rival MU di Inggris.

Sejauh ini Owen memang belum terlalu menunjukkan ketajamannya. Seudah dipercaya bermain sebanyak 31 kali di semua kompetisi, ia baru menorehkan sembilan gol. Koleksi teranyarnya adalah ketika ia membantu MU memenangi Piala Carling pada akhir pekan lalu.

Sial bagi Owen, ia cedera pada pertandingan tersebut dan hanya bertahan di lapangan selama 42 menit. Toh demikian, ia tak menyesal. Pemain berusia 30 tahun ini merasa akhirnya menemukan ketenangan setelah turun-naik karirnya dalam beberapa musim terakhir.

"Saya senang berada di Manchester United."

"Saya punya empat orang anak, tinggal di sebuah rumah dan bermain untuk salah satu klub terbaik di Eropa. Tak terlalu buruk, bukan?" Ungkap Owen di ESPN Star.

Satu hal lain yang membuat Owen senang bermain untuk MU adalah raihan trofi. Piala Carling 2010 adalah trofi pertamanya sejak terakhir kali mengangkat piala tahun 2003--kala itu ia juga memenangi Piala Carling, namun bersama Liverpool. Selanjutnya, Owen bertekad memenangi Premier League dan Liga Champions.

Alasannya sederhana: Owen belum pernah memenangi dua kompetisi tersebut.

"Kami masih memiliki Premier League dan Liga Champions untuk dimenangi, yang mana saya belum pernah memenanginya. Jadi, saya punya banyak alasan untuk memasang senyum di wajah saya," tukasnya.

Rossi Finza Noor - detiksport

0 Comments:

Post a Comment