Penularan virus cacar biasanya terjadi melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Apalagi, balita usia dibawah 5 tahun justru memiliki resiko lebih tinggi. Sebab, diumur 1-5 tahun, kekebalan tubuh alami dirassa masih belum sempurna melindungi tubuh. Penderita akan merasa sedikit demam, pilek, dan cepat merasa lelah, lesu, bahkan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus.
Atau bahkan, pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
"Imunisasi anak adalah hal utama yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan cacar air," kata Dr dr IGM Reza Gunadi Ranuh SpA(K) saat dihubungi detiksurabaya.com, Minggu (18/9/2011).
Kemerahan pada kulit ini, lanjutnya, akan berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja.
Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
"Masa inkubasinya 4-10 hari. Tapi itu tergantung dari lingkungannya menunjang untuk cepat menular atau tidak," terangnya.
Apalagi bila kondisi tubuh kita sedang drop. Virus cacar air diprediksi akan lebih mudah menular meskipun itu orang dewasa. Hanya saja, orang dewasa mungkin lebih bisa menghindari kontak dengan penderita cacar air, berbeda dengan anak kecil yang masih belum bisa membatasi pergaulan.
(bdh/bdh) http://surabaya.detik.com/
Label: Tips dan Trik
Benarkah Sering Minum Soda Bisa Merusak Ginjal?
0 komentar Diposting oleh pendidikan danpersahabatan di 14.40Jika ginjal berfungsi dengan baik, sekitar 200 liter darah difilter melalui organ ini setiap hari dan ginjal akan mengeluarkan sekitar 2 liter urine. Ginjal berfungsi menghasilkan hormon yang mengontrol produksi sel darah merah baru dan membantu untuk mengatur tekanan darah.
Filter kecil pada ginjal yang disebut nefron memisahkan produk limbah dari darah dan mengembalikan elektrolit seperti fosfor, natrium dan kalium kembali ke aliran darah dalam jumlah yang benar.
Bila Anda minum terlalu banyak soda maka bisa menyebabkan gagal ginjal. Bahkan, bila Anda sudah memiliki masalah dengan ginjal, bahan kimia dan mineral dalam soda dapat memberi tekanan ekstra pada ginjal yang sudah rusak dan mempercepat masalah ginjal, menurut Columbia University.
Minum dua botol soda atau lebih setiap hari dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis, seperti dilansir Mayoclinic, Sabtu (17/9/2011). Kebiasaan minum soda akan mengekspos nefron dalam ginjal karena adanya tekanan dari kafein, natrium dan mineral lainnya.
Peningkatan tekanan darah karena terlalu banyak kafein juga dapat merusak kapiler di nefron ginjal. Selain itu, terlalu banyak fosfor atau kalium akan membuat ginjal rusak dan menyebabkan masalah serius lainnya termasuk aritmia jantung.
Tak hanya itu, kelebihan kalsium mempercepat keluarnya urine yang dapat membentuk batu ginjal pada sistem kemih Anda. Kandungan oksalat pada soda juga mempromosikan pembentukan kalsium oksalat, komponen umum dari batu ginjal.
Hanya mengurangi minum soda tidak serta merta akan mencegah batu ginjal. Tetap terhidrasi dengan baik dapat mengeluarkan limbah dari tubuh sebelum terbentuk deposit batu ginjal. Perbanyak minum air putih secara teratur sepanjang hari, setidaknya enam sampai delapan gelas.
(mer/bdh) (http://surabaya.detik.com/)
Label: Tips dan Trik
Sebanyak 16 planet memiliki besar seukuran Bumi dan planet terbesarnya, HD 85512 b, memiliki ukuan 3,6 kali ukuran Bumi. Planet-planet ini ditemukan pada jarak 36 tahun cahaya dari rasi bintang Vela seperti dilaporkan Dailymail.
Temuan ini menunjukkan, lebih dari setengah bintang seperti matahari Bima Sakti juga memiliki planet yang sebagian besar lebih ringan dari Saturnus. HD 85512 b merupakan satu-satunya planet baru yang dijuluki ‘Bumi super’ karena berada di zona hunian sistem bintang itu. Di sana, ilmuwan yakin bisa menemukan air dalam bentuk cairan.
Hal tersebut membuat planet itu berpotensi ditinggali. Temuan ini ditemukan High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS) yang terpasang di European Southern Observatory di Chile. “Temuan ini menandai era baru pencarian planet hunian,” ujar salah satu anggota tim, Lisa Kaltenegger. ( INILAH.Com)
Label: teknologi