bibir sudah seperti terkunci oleh langit
jangan kau tanyakan kembali
lara yang merenggang hingga sukma
hingga waktu berhenti
selebihnya aku tak lagi peduli
maka, harap terima layaknya bumi yang bijak
tak perlu meminta dengan air matamu
yang mengolam meretak kemarau
munkin kita temukan kejora masing – masing
dan kosong yang membuatmu mengerti
http://diningrat.wordpress.com