Banjir Kiriman dari Bogor, Tenggelamkan Permukiman di Kali Ciliwung
Diposting oleh pendidikan danpersahabatan di 08.14
JAKARTA - Banjir kiriman dari Bogor kembali menghantam sejumlah permukiman di sepanjang Kali Ciliwung kemarin (18/2). Ratusan rumah warga tergenang antara 30 hingga 150 sentimeter. Kawasan yang paling parah -seperti tahun-tahun sebelumnya- adalah RW 02 dan 03 Kampung Melayu, Jakarta Timur.
''Early warning system sudah disebarluaskan malam harinya. Ini agar warga bersiap dan tahu informasi tentang ketinggian pintu air dan perkiraan datangnya air bah ke Jakarta," ujar Jubir Gubernur DKI Cucu Ahmad Kurnia kemarin.
Pagi kemarin genangan di Kampung Melayu RW 07 dan 08 setinggi 30 sentimeter. Lalu di RW 01, 04, dan 05 air setinggi 50 sentimeter. Yang terparah terjadi di RW 02 dan 03, karena tinggi air mencapai 150 sentimeter. Meski banjir mulai menggenangi permukiman, banyak warga yang tidak beranjak dari tempat tinggalnya. Yang memiliki loteng lebih memilih bertahan. Pengungsi di eks gedung bioskop Nusantara hanya sembilan KK atau 41 jiwa. Sementara itu, di kawasan Bidara Cina, banjir setinggi 50 cm hingga 100 cm terjadi di RW 03, 05, 06, 07, 11, dan 14. Para pengungsi mulai terlihat di sejumlah titik. Di sekretariat RW 11 sebanyak 70 jiwa. Musala Roudlotul Ibadah RW 5 ditempati 25 jiwa dan SDN 05 sebanyak 50 jiwa.
Informasi akan datangnya banjir memang diinformasikan malam sebelumnya. Pada pukul 20.15, ketinggian air di Pintu Air Depok mencapai 245 cm atau siaga tiga. Warga yang tinggal di Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu, Bukit Duri, dan Jatipinggir diimbau waspada. Sebab, air di sepanjang Kali Ciliwung dan banjir kanal barat meningkat mulai pukul 05.00. Air menggelontor hingga Jakarta sekitar pukul 14.00.
Pagi kemarin ketinggian Pintu Air Katulampa mencapai 70 cm atau siaga III. Saat itu cuaca juga mendung. Depok 220 cm atau siaga III dalam kondisi mendung. Manggarai 760 cm atau siaga III dalam kondisi hujan.
Dari pantauan koran ini, warga yang tinggal di Bidara Cina kemarin siang sudah kembali ke permukiman masing-masing. Pagi memang terjadi genangan. Namun, air sudah surut. Meskipun dikabarkan banjir masih akan datang, warga tetap terlihat membersihkan tempat tinggal masing-masing dari lumpur.
Sementara itu, untuk membantu logistik korban banjir, dibangun dapur umum di Monas. Sebanyak 45 juru masak disiapkan untuk mengolah makanan dengan kapasitas 6.000 orang. Seluruh makanan diolah dalam bentuk jadi dan didrop ke titik-titik rawan banjir. "Personel yang diterjunkan untuk membantu evakuasi ada 7.500 orang, ditambah 300 personel cadangan. Mereka membantu evakuasi dan memasok logistik," tambah Kepala Dinas Satpol PP Harianto Badjuri.
Menurut dia, personel yang dikerahkan siap membawa peralatan evakuasi. Selain aparat Satpol PP, tim dari Kopassus juga siap terjun ke titik banjir. Peralatan yang dihibahkan beberapa waktu lalu itu akan dimanfaatkan untuk membantu warga.
Menurut Gubernur DKI Fauzi Bowo, penanganan banjir telah dimulai dengan perbaikan sarana infrastruktur. Misalnya, pengerukan kali dan perbaikan drainase. Perbaikan tersebut diyakini bisa meminimalkan banjir. Sebab, sampah dan lumpur yang menyumbat atau mengurangi kapasitas saluran telah dikeruk dan disingkirkan.
Siapkan Posko Kesehatan
Banjir kiriman yang kembali melanda kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, kemarin pagi menyebabkan warga setempat harus kembali ke lokasi pengungsian. Salah satu lokasi pengungsian yang diserbu warga adalah eks gedung Bioskop Nusantara. Sejak pukul 05.00 tempat itu telah dipadati pengungsi.
Data di posko kesehatan di lokasi pengungsian menyebutkan, tercatat 95 warga telah mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dari tim kesehatan. Kepala Posko Kesehatan Lina Juniar mengungkapkan, ke-95 warga itu telah diperiksa dan diberi obat generik bantuan pemerintah. "Hingga saat ini belum ada warga yang menderita penyakit serius dan harus dirujuk ke rumah sakit," ujar Lina kemarin.
Lina menambahkan, mereka didiagnosis mengidap penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) 41 orang, keluhan pada kulit 39 orang, dan 11 orang terkena diare. Mereka terdiri atas 52 anak usia di bawah 5 tahun, 43 orang berusia di atas 5 tahun.
Jumlah pengungsi yang menempati lokasi eks gedung Bioskop Nusantara, hingga kemarin siang tercatat 375 jiwa. Di halaman depan RS Hermina terdapat 125 jiwa dan Masjid At Tawabin 176 jiwa. Secara keseluruhan jumlah pengungsi tercatat 676 jiwa.
Jika dibandingkan dengan banjir kiriman Sabtu lalu (13/2), jumlah pengungsi saat ini sedikit berkurang. Sabtu dan Minggu lalu tercatat jumlah pengungsi 1.729 jiwa atau 505 kepala keluarga (KK). (aak/mos/agm)( http://www.jawapos.com )