“Cinta sempurna memang jarang ada, karena untuk menjadi seorang kekasih, Anda harus terus memiliki kesabaran yang dimiliki oleh orang yang sangat bijaksana, kelenturan seorang anak, kepekaan seorang artis, pemahaman seorang filsuf, penerimaan yang dimiliki oleh orang suci, toleransi dari seorang cendekiawan dan keteguhan dari orang yang sangat yakin diri”
oleh Leo Buscagli
ist2 1554992 symbol heart love and life concept isolated on white
Quote ini ditinggalkan seorang teman sebagai offline message di YM. Tak mau pesan ini hilang begitu saja, buru-buru kusalin ke sebuah file pengolah kata yang isinya campur aduk, penggalan kalimat, lintasan pikiran, sentuhan perasaan atau apa saja, termasuk quote begini.
Setelah kutempel di halaman baru, cukup lama deretan kalimat ini kupandangi, membiarkan otakku bekerja seperti dinamo yang memutar slide kenangan-kenangan lama dan perlahan hatiku menjelma sebagai penonton film yang kritis…
***
Dari awal aku ingin merajut cinta dengan upaya terbaik untuk aku dan aa. Tidak tahu aku bagaimana sebuah cinta menjadi sempurna. Cinta sempurna hanya milik Tuhan, begitu pikirku. Tapi ada satu sisi dalam diriku yang membantah, apakah Tuhan begitu egoisnya sehingga tidak berkenan membagi kesempurnaan cintaNya bagi manusia ciptaanNya?
Baiklah, aku mengalah, aku percaya Tuhanku Maha Baik. Pada dataran cinta antar dua manusia aku dan aa akan berupaya semampunya membuat cinta ini sempurna buat kami berdua, meski buat orang tidak demikian adanya.
Deretan slide muncul silih berganti, ada yang tampil cukup lama ada yang hanya sedetik saja. Terus berputar, menari dan melenggok.
Tangan hatiku terus mecatat ratusan koreksi, tentang kesabaran yang lebih sering menuruti gejolak emosi, tentang hati yang sekeras batu kali dan tak mempan oleh bertetes-tetes air mata untuk memecahkannya, tentang nurani yang hilang kepekaannya dikangkangi rasa marah, tentang otak dan hati yang kehilangan kendali untuk memahami, toleransi yang tipis oleh rasa benar sendiri dan keteguhan yang digerogoti rasa khawatir berkepanjangan. Kulihat, sampai pucat dan gemetar tangan hati mencatat.
Aku tertegun, menatap ke atas sambil menghela nafas, di hadapanku kini ada ribuan mungkin jutaan anak tangga yang harus kudaki, cinta sempurna mungkin ada di ujung tangga sana. Aku hanya ingin mengeguhkan langkah, tak peduli apakah aku akan tiba di puncak ataukah tidak, aku hanya ingin aku dan Aa selalu berdapingan menjejakkan kaki pada satu demi satu anak tangga itu.
Kutatap wajah aa yang sudah berdiri di sampingku, ia tersenyum, mengangguk. Senyumnya meyakinkanku, bersama seseorang yang terbaik yang Tuhan anugerahkan langkah akan terasa lebih ringan.
http://amorningdew.wordpress.com