Fenomena alam mengagumkan ini berakhir saat meteor hilang di horizon dan disaksikan para warga. Para ahli yakin, meteor ini menyebabkan kebakaran di hutan di selatan kota yang dilanda kekeringan itu.
Meteorit ini jatuh di selatan diantara distrik San Sebastian dan San Geronimo. Cusco sendiri merupakan gerbang menuju benteng Inca, Machu Picchu. Terakhir kali Peru menyaksikan fenomena ini yakni pada 2007 dekat berbatasan Bolivia.
Meteorit seukuran bola basket ini meninggalkan jejak mengagumkan berupa kawah berdiameter 13,4 meter. Kandungan meteorit ini terdiri dari besi, nikel, dan kobalt dengan iridium. Meteorit ini diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun dan terbentuk bersamaan tata surya.
Gravitasi Bumi sendiri membuat meteor ini jatuh dengan kecepatan luar biasa seperti dikutip Dailymail, yakni 11,2 km/detik. Berikut videonya. (http://www.inilah.com/)
Label: teknologi