Jombang - Arus mudik yang didominasi kendaraan bermotor mulai terlihat di kawasan Jombang, Minggu (28/8/2011) pagi. Karena membludaknya arus, para pemudik bermotor itu terpaksa berjalan dengan pamer paha (Padat Merayap Tanpa Hambatan).
Walhasil, meningkatnya volume kendaraan tersebut tidak membuat macet di titik yang selama ini dikenal rawan macet. Di Jalan Raya simpang empat Bra'an misalnya, kendaraan berderet tanpa putus. Praktis, sejumlah petugas yang berjaga di pos pantau harus bekerja ekstra untuk mengatur lalu lintas.
"Peningkatan arus di Jalan Raya Bra'an mulai tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Kendaraan roda dua yang ditumpangi pemudik bergerak tanpa putus. Dibanding kemarin, peningkatan arus mencapai 60 persen lebih," kata Briptu Pudji Harianto, salah satu petugas di pos pantau XII, Jalan Raya Simpang 4 Bra'an, Bandar Kedungmulyo
Pudji memperkirakan, kendaraan roda dua yang lewat sebanyak 100 unit per menit. Hal itu berbanding terbalik dengan jumlah roda empat yang hanya 20 kendaraan per menit. Nah, karena tingginya jumlah kendaraan roda dua itulah kemacetan di simpang empat Bra'an bisa diminimalisir.
"Kalau untuk bus, prosentasenya lebih kecil lagi. Dalam 30 menit rata-rata hanya ada satu bus yang lewat. Sekali lagi kemacetan belum terjadi di kawasan Bra'an. Arus lalu lintas padat merayap tanpa merayap tanpa hambatan," kata Pudji ketika ditemui di lokasi.
Sayangnya, tingginya jumlah pemudik bermotor tidak dibarengi kesadaran berkendara. Betapa tidak, sebagian besar pemudik menambahkan bagasi darurat dari kayu dibelakang motor mereka. Selain itu, mereka juga berboncengan lebih dari dua. "Bawaannya banyak jadi ditambahi bagasi sendiri," kata Hendro, pemudik dengan tujuan Madiun.[suf/kun] (beritajatim.com)
Label: berita