Robot Gemini-Scout, mampu mencari dan menyelamatkan penambang yang terperangkap (Sumber : Google)
CALIFORNIA - Sebuah desain robot baru untuk mencari penambang yang terjebak dalam peristiwa kecelakaan atau terperangkap pada suatu area mampu melakukan navigasi melewati 18 inci air, berjalan diatas batu besar dan tumpukan puing-puing.
Robot baru ini memang ditujukan untuk melakukan evakuasi ke lingkungan yang sulit dijangkau dan berbahaya. Insinyur robot dari Sandia National Laboratories menyatakan Gemini-Scout merupakan robot penyelamat pekerja tambang yang bisa mempermudah atau menghilangkan operasi manual penyelamatan tambang oleh manusia.
"Kami membuat desain robot ini untuk menjadi pengendali terdepan yang akan melihat situasi dan adanya potensi berbahaya, serta memungkinkan pengoprasian bergerak lebih cepat," ungkap Jon Salton, insinyur dan manajer perencana Sandia.
Salton juga menjelaskan bahwa robot ini dikendalikan dengan remote control dan dilengkapi dengan sensor gas, kamera termal untuk mencari korban dan kamera gunung yang bisa melakukan kemiringan beberapa meter ke atas untuk melihat hambatan yang akan dihadapi. Demikian seperti dikutip TG Daily, Kamis (18/8/2011).
Jarang ada robot pengintai yang memiliki empat kaki panjang dan dua kaki tinggi serta bisa mengangkut makanan, paket oksigen dan obat untuk mereka yang terperangkap di bawah tanah. Selain itu robot ini juga dilengkapi dengan radio dua arah, bahkan dapat dikonfigurasi untuk menarik korban ke tempat yang aman.
Robot ini dibuat dengan memahami sebuah perangkat baru yang akan digunakan sebagai operator baru, pengembang juga menggunakan kontroler game Xbox 360 langsung di Gemini-Scout untuk mengendalikannya.
"Kami fokus pada banyaknya kegunaan dari robot ini dan dengan menggunakan berbagai pendekatan dari game antarmuka, maka pengguna bisa mengadaptasinya dengan cepat," ujar Justin Garretson, pimpinan pengembang software.
Tim pengembang menegaskan jika robot ini memang dirancang untuk bernegosiasi hampir diseluruh jenis bahaya tambang. Sebagai contoh, gas metana dan lainnya yang mudah terbakar jika terkena percikan api, maka sebuah perangkat elektronik yang tersimpan di dalam casing dirancang untuk menahan ledakan.
"Ketika kami merancang sebuah robot yang bisa memberikan bantuan yang terbaik, kami harus menyadari adanya tekanan dan gas yang sering ditemukan dalam lingkungan tambang. Jadi kami harus memastikan kekuatan bahan apa yang cocok sesuai dengan tujuan kami dan semuanya harus dibuat seringan mungkin, sehingga bisa bernavigasi dengan baik," simpul insinyur Clint Hobart. (tyo) (http://www.okezone.com/)
Robot baru ini memang ditujukan untuk melakukan evakuasi ke lingkungan yang sulit dijangkau dan berbahaya. Insinyur robot dari Sandia National Laboratories menyatakan Gemini-Scout merupakan robot penyelamat pekerja tambang yang bisa mempermudah atau menghilangkan operasi manual penyelamatan tambang oleh manusia.
"Kami membuat desain robot ini untuk menjadi pengendali terdepan yang akan melihat situasi dan adanya potensi berbahaya, serta memungkinkan pengoprasian bergerak lebih cepat," ungkap Jon Salton, insinyur dan manajer perencana Sandia.
Salton juga menjelaskan bahwa robot ini dikendalikan dengan remote control dan dilengkapi dengan sensor gas, kamera termal untuk mencari korban dan kamera gunung yang bisa melakukan kemiringan beberapa meter ke atas untuk melihat hambatan yang akan dihadapi. Demikian seperti dikutip TG Daily, Kamis (18/8/2011).
Jarang ada robot pengintai yang memiliki empat kaki panjang dan dua kaki tinggi serta bisa mengangkut makanan, paket oksigen dan obat untuk mereka yang terperangkap di bawah tanah. Selain itu robot ini juga dilengkapi dengan radio dua arah, bahkan dapat dikonfigurasi untuk menarik korban ke tempat yang aman.
Robot ini dibuat dengan memahami sebuah perangkat baru yang akan digunakan sebagai operator baru, pengembang juga menggunakan kontroler game Xbox 360 langsung di Gemini-Scout untuk mengendalikannya.
"Kami fokus pada banyaknya kegunaan dari robot ini dan dengan menggunakan berbagai pendekatan dari game antarmuka, maka pengguna bisa mengadaptasinya dengan cepat," ujar Justin Garretson, pimpinan pengembang software.
Tim pengembang menegaskan jika robot ini memang dirancang untuk bernegosiasi hampir diseluruh jenis bahaya tambang. Sebagai contoh, gas metana dan lainnya yang mudah terbakar jika terkena percikan api, maka sebuah perangkat elektronik yang tersimpan di dalam casing dirancang untuk menahan ledakan.
"Ketika kami merancang sebuah robot yang bisa memberikan bantuan yang terbaik, kami harus menyadari adanya tekanan dan gas yang sering ditemukan dalam lingkungan tambang. Jadi kami harus memastikan kekuatan bahan apa yang cocok sesuai dengan tujuan kami dan semuanya harus dibuat seringan mungkin, sehingga bisa bernavigasi dengan baik," simpul insinyur Clint Hobart. (tyo) (http://www.okezone.com/)
