aris bangil menyediakan doamin,hosting, web design, web development, toko online dan networking.

Dunga Pasang Badan, Siap Tinggalkan Tim Samba

PORT ELIZABETH - Beginilah risiko menjadi pelatih dari negara yang punya tradisi sepak bola hebat seperti Brazil. Sebab, jika Brazil tampil di even akbar dan pulang tanpa membawa gelar juara, pelatih yang bersangkutan harus siap menerima hujatan. Risiko itu pula yang harus diterima Carlos Dunga. Menyusul kegagalan Brazil merebut tiket semifinal, Dunga kini menjadi sorotan pendukung Samba, julukan timnas Brazil.

Catatan manis Dunga ketika sukses membawa Brazil menjuarai Piala Konfederasi 2009 dan Copa America 2007 terhapus gara-gara tak mampu membawa Lucio dkk melaju ke babak empat besar. Nah, sadar akan menjadi sasaran kritik dan kecaman, Dunga menyatakan siap pasang badan. Mantan kapten timnas Brazil tersebut juga mengaku siap meninggalkan Samba.

"Sejak awal saya memang hanya ingin bekerja selama empat tahun. Tapi, ini menyedihkan dan sulit. Sebab, tak seorang pun yang mempersiapkan diri untuk kalah," ujarnya kepada AFP.

Dunga menggantikan Carlos Alberto Parreira pada Juli 2006 atau setelah Piala Dunia di Jerman. Penunjukannya sempat mengundang kontroversi. Sebab, dia tak punya pengalaman melatih. Akibatnya, dia sering menjadi sasaran kritik media dan pengamat.

Apalagi, setelah resmi menangani Brazil, dia membuat revolusi gaya permainan. Jogo bonito atau sepak bola indah yang menjadi ciri khas permainan Samba dia tanggalkan. Dunga cenderung memainkan sepak bola yang pragmatis.

"Kami semua harus bertanggung jawab. Tapi, saya memiliki tanggung jawab paling besar," ungkapnya. "Kami semua bersedih. Kami tidak mengharapkan ini terjadi. Kami sadar, itu akan rumit, pertandingan yang sulit. Di babak pertama tim kami bermain bagus, tapi kami gagal menjaga ritme di babak kedua," ulasnya.

Dunga jauh-jauh hari memang memberikan isyarat tak akan memperpanjang kontraknya de­ngan Brazil. "Sekali lagi, saya terikat kontrak empat tahun. Dan, selama empat tahun terakhir saya senang menjadi pelatih timnas. Lihat saja para pemain, apakah mereka senang atau tidak. Itu terpancar dari wajah mereka," lanjutnya.

Kegagalan Brazil di Piala Dunia 2010 juga menorehkan catatan pahit bagi Ricardo Kaka. Setelah tampil kurang maksimal bersama Real Madrid, dia juga tak mampu memberikan kontribusi kepada Samba.

Kaka pun tak yakin, pada Piala Dunia 2014, di mana Brazil bertindak sebagai tuan rumah, dirinya bisa kembali berpartisipasi. Sebab, saat ini dia sudah berusia 28 tahun.
http://www.jawapos.co.id

0 Comments:

Post a Comment